Hero

Budi Hikmat: Pilih Emas atau Saham?


Teman, saya kerap ditanya investor pertanyaan seperti ini. Apakah sebaiknya investasi di dalam emas, saham, property, atau valas?

Memang sepanjang tahun berjalan, seperti terlihat pada peraga pertama, kinerja emas relatif moncer sekitar tumbuh 11,2%. Angka ini lebih tinggi ketimbang asset saham IHSG (JCI, Jakarta Composite Index) yang terlihat buncit 2,6% dibanding asset saham regional.

Namun dalam periode yang lebih panjang, seperti tiga dan lima tahun, seperti terlihat pada peraga kedua, kinerja JCI mengungguli emas.
So what?
Dalam pandangan saya, investasi bukan persoalan "atau" tapi "dan". Perlu dilakukan diversifikasi. Sebab kinerja asset class cenderung berbeda tergantung siklus ekonomi.
Yang terpenting adalah komposisi alias distribusi bobot atawa prosentase asset tertentu di dalam portofolio.
Keputusan ini lebih relevan bila dikaitkan dengan upaya memiliki kecukupan asset untuk pensiun. Sesuai dengan strategi investasi yang terinspirasi saran Nabi Yusuf (12:47-48) ada fase growth, protection and distribution.
Untuk investor muda, disarankan memiliki alokasi asset bertumbuh yang lebih besar. Ini sesuai dengan rumusan (100 - umur). Semakin mendekati pensiun yang butuh distribusi, profile portfolio diatur agar lebih banyak menghasilkan likuiditas atawa cash flow secara teratur.
Nah, terkait dengan siklus ekonomi, silakan cermati peraga terakhir yang mengkaitkan harga emas, indeks dollar dan saham Antam selama 10 tahun terakhir.

Secara umum, cuan emas tergantung kepercayaan investor terhadap dollar. Terlihat kedua asset ini berkorelasi negatif. Emas moncer sewaktu dollar loyo, dan sebaliknya.

Emas juga merupakan proteksi terhadap lonjakan inflasi. Untuk soal inflasi ini, saya tidak terlalu percaya akan menjadi ancaman, sebab perekonomian dunia menuju perlambatan alias resesi.

Perlambatan global ini akan membatasi pertumbuhan ekonomi China, India dan Timur Tengah yang secara tradisional menyukai emas sebagai wahana investasi.

Terlihat harga saham Antam cenderung bergerak mengikuti emas. Ini melandasi pilihan apakah untuk berinvestasi baik langsung dalam emas atau saham Antam.

Dari dulu istri saya Adelina Syarif sering menanyakan mengapa tidak menambah investasi dalam emas. Saya selalu bilang, kan sudah punya eMAS BUDI.

It's up to you...

Semoga bermanfaat. Silakan share

Salam

*) Tulisan ini dikutip dari akun Facebook pak Budi Hikmat  dengan judul Emas atau Saham? dan sudah mendapat izin untuk dibagikan kembali.

Untuk berlangganan, silakan masukkan email:

0 Response to " Budi Hikmat: Pilih Emas atau Saham? "

Posting Komentar